tugas 9
Nama
: Riyan Yudistira AdiWinata
NPM : 29414565
kelas : 1IC11
ILMU PENGETAHUAN
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu
pengetahuan (science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan
(knowledge atau dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami
atau tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan.
Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian tersebut.
Terdapat
beberapa definisi ilmu pengetahuan, di antaranya adalah:
Ilmu pengetahuan adalah penguasaan
lingkungan hidup manusia. Definisi ini tidak diterima karena mencampuradukkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang
dunia material. Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak
terbatas pada hal-hal yang bersifat materi.
Ilmu pengetahuan adalah definisi
eksperimental. Definisi ini tidak dapat diterima karena ilmu pengetahuan tidak
hanya hasil/metode eksperimental semata, tetapi juga hasil pengamatan,
wawancara. Atau dapat dikatakan definisi ini tidak memberikan tali pengikat
yang kuat untuk menyatukan hasil eksperimen dan hasil pengamatan (Ziman J.
dalam Qadir C.A., 1995).Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui
kesimpulan logis dari pengamatan empiris. Kebenaran yang disimpulkan dari hasil
pengamatan empiris hanya berdasarkan kesimpulan logis berarti hanya berdasarkan
kesimpulan akal sehat. Apabila kesimpulan tersebut hanya merupakan akal sehat,
walaupun itu berdasarkan pengamatan empiris, tetap belum dapat dikatakan
sebagai ilmu pengetahuan tetapi masih pada taraf pengetahuan. Ilmu pengetahuan
bukanlah hasil dari kesimpulan logis dari hasil pengamatan, namun haruslah
merupakan kerangka konseptual atau teori yang memberi tempat bagi pengkajian
dan pengujian secara kritis oleh ahli-ahli lain dalam bidang yang sama, dengan
demikian diterima secara universal. Ini berarti terdapat adanya kesepakatan di
antara para ahli terhadap kerangka konseptual yang telah dikaji dan diuji
secara kritis atau telah dilakukan penelitian akan percobaan terhadap kerangka
konseptual tersebut.
Beberapa Sikap Yang Ilmiah
Berbeda
dengan Pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang
mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan Ilmiah sesuatu
dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak
terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Objektif Ilmu harus memiliki objek kajian
yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari
luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada
karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari
adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan
untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari
kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang
berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba
mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti
secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam
rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Universal Kebenaran yang hendak dicapai
adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).
Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu
yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an
(universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya
adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam
ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
TEKNOLOGI
Pengertian
Tekhnologi
Teknologi
menurut Gorokhov (1998) secara konseptual memiliki tiga makna prinsip, yaitu,
(1) teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak
manusia yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis
kompleks yang berskala besar; (2) teknologi sebagai agregat dari seluruh
aktivitas teknis, penemuan yang bersifat invention (penciptaan) dan discovery
(penemuan), riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan
teknologis yang berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas; dan
(3) teknologi sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari
teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem
teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan
(engineering knowlodge) dan know-how-nya.Dengan demikian, teknologi, menurut
Gorokhov (1998), didefinisikan sebagai studi mengenai hubungan antara umat
manusia dan dunia yang dimanifestasikan dalam pandangan teknologis dunia, studi
mengenai fenomena teknologis sebagai keseluruhan, menempatkan teknologi dalam
perkembangan masyarakat sebagai keseluruhan (dan bukan hanya perkembangan
teknologi yang terisolasi), dan dalam dimensi historis, antara restrospektif
dan prospektif.
Ciri-ciri Fenomena Teknik Pada
Masyarakat
Rasionalistas, artinya tindakan spontan
oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan
rasional
Artifisialitas, artinya selalu membuat
sesuatu yang buatan tidak alamiah
Otomatisme, artinya dalam hal metode,
organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan
teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
Monisme, artinya semua teknik bersatu,
saling berinteraksi dan saling bergantung
Universalisme, artinya teknik melampaui
batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
otonomi artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
Ciri-ciri Tekhnologi Barat
Bersifat Intensif pada semua kegiatan
manusia
Cenderung bergantung pada sifat
ketergantungan
Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat
dari segala teknologi
NILAI
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi
kehidupan manusia.
Jika
yang dimksud Nilai sosial, adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri
bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang
telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.
KEMISKINAN
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan
lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian,
tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum
pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi
oleh tiga hal :
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok
yang diperlukan
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup
secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang
dimiliki.
Ciri Manusia Dibawah Garis
Kemiskinan
Mereka
yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Tidak memiliki factor-faktor produksi
sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh
asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan
ataua modal usaha
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak
sampai taman SD
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja
bebas
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan
tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Pertama,
kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak
terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk
membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi,
bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang
terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan
kotor, pembangunan terbengkalai, Banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan
pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
Kedua,
kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak
pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang
hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau
dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
Ketiga,
kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang
kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi
dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga
beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Keempat,
kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah
pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari
badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh
departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara
Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima,
memperteguh status sosial orang kaya. Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal
pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang
kakilima bila mengganggu lalulintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya
diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Kesimpulan
Kita wajib
mampu bias dan mengetahui tentang teknologi masa kini
Supaya kita
terhindar dari kemiskinan dan membuka peluang usaha dan kerja agar angka
kemiskinan menurun
Sumber
Wikepedia
dan blog blog gunadarma
No comments:
Post a Comment