NAMA : RIYAN YUDISTIRA ADI WINATA
NPM : 29414565
KELAS : 3IC11
Teknik Perawatan Mesin Industri
Teknik Perawatan Mesin Industri
adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan,
mengembangkan dan memaksimalkan daya guna dari segala sarana yang ada di dalam
suatu bengkel atau industri sehingga modal/investasi yang ditanam dapat
berhasil guna dan berdaya guna tinggi secara ekonomis.
Ruang lingkup perawatan sangat
tergantung dari besarnya/banyaknya sarana dan prasarana dalam suatu lembagan,
institusi, industri/perusahaan serta di pengaruhi oleh kebijakan-kebijakan
tertentu. Fungsi perawatan adalah menyelenggarakan teknik-teknik pemeliharaan
dan perlindungan dari segala macam kegiatan produksi, non produksi yang ada dalam lembaga, intitusi,perusahaan
tersebut.
Tugas utama perawatan adalah
untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan
perlengkapanya serta semua unit yang berhubungan dengan proses produksi atau
kegiatan dengan penggunaan sarana
prasarana tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :
Perawatan peralatan dan
perlengkapan
Penggantian dan distribusi dari
utilitas
Inspeksi dan pelumasan
A. Perawatan peralatan dan
perlengkapan
Kegiatan dari perawatan ini
mencakup dalam pemeliharaan dan perbaikan, agar mesin-mesin dan perlenkapanya
(sarana-prasarana) yang berhubungan dengan kegiatan atau penggunaan sarana
prasarana tersebut selalu dalam keadaan kondisi yang baik.
Tindakan perawatan yang singkat
waktunya adalah yang paling menguntungkan, baik dipandang dari segi institusi,
perusahaan maupun dari segi pertanggung-jawaban yang harus dipikul oleh penguna
tanpa mengurangi rasa tanggung-jawabnya serta ketelitianya dan kesempurnaan
cara bekerjanya. Juga perlu pencatatan dari komponen yang mengalami kerusakan
sebagai dokumentasi dan sebagai pedoman untuk perencanaan perbaikan di waktu
yang akan datang, (diagnosa kerusakan dibuat dalam bentuk berita acara kerusakan).
B. Pergantian dan distribusi
utilitas
Pergantian dan distribusi
utilitas ini masudnya power supply dan distribusinya karena mesin perkakas
digerakkan oleh electromotor, kebutuhan kebutuhan tenaga ini adalah tenaga
listrik. Dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan terdapat pengelompokan kerja
yaitu; bagian perbaikan dan pemeliharaan mekanik dan bagian pemeliharaan dan
perbaikan kelistrikan. Namun dalam pergantian utilitas dimaksudkan antara lain;
distribusi air pendingin, komponen, pelumas(oli). Kebanyakan hanya terlibat
pekerjaan utilitas ini dan untuk menjamin kelancaran bekerja , akan lebih baik
distribusi dan pergantian dari utilitas ini ditangani oleh bagian perawatan.
C. Inspeksi dan pelumasan
Di sini kedua-duanya merupakan
kegiatan dalam perawatan peralatan mesin yang berhubungan dengan dengan
kegiatan proses produksi, kegiatan inspeksi adalah dalam rangka mencari
data-data teknik untuk meningkatkan kinerja dalam perawatan , sedangkan
kegiatan pelumasan sudah merupakan tindakan pencegahan untuk menghidarkan
terjadinya keausan kepada bidang-bidang yang bergesekan dan bagian yang
memerlukan suhu yang konstan sehingga apabila oli pelumas tidak dikontrol maka
mesin akan cepat rusak sebelum waktunya.
Selain perawatan mesin dan
perlengkapanya, juga untuk memperlancar tugasnya guna menunjang proses produksi
dalam perusahaan atau pabrik maka perlu juga dibantu dengan:
(1) Penyimpanan persediaan bahan dan alat
(2) Penyimpanan barang yang tidak terpakai
(3) Perlindungan dari bahaya kebakaran
(4) Pengurangan suara dan polusi
(5) Penyimpanan dokumentasi dan administrasi
pemeliharaan dan perbaikan.
(6) Pelayanan perawatan
Perawatan bertujuan untuk
memelihara alat-alat, kelancaran pemakaian alat-alat produksi/mesin perkakas
dan perlengkapannya, keamanan instalasi, efisiensi dari beberapa unit produksi,
memperpanjang umur teknis mesin – gedung, alat-alat lain, untuk menciptakan kondisi
kerja sebaik-baiknya, sekaligus mempertahankan kondisi sarana dalam perawatan
berupa; alat-alat, mesin dan perlengkapan agar pelaksanaan kegiatan produksi
dan keamanannya, perlidungan dari bagian-bagian yang berbahaya dapat dijamin
lancer dan baik.
Kegiatan perawatan dapat
dibedakan yaitu:
(1) Perawatan rutin
Perawatan rutin ialah perawatan
atau kegiatan yang harus dilakukan setiap hari dan sifatnya terus menerus dan
sistematis.
(2) Perawatan periodic
Perawatan periodic ialah
perawatan yang dilakukan pada jarak waktu tertentu dan harus dilakukan rutin
dan sistematis pula.
(3) Perawatan berencana
Perawatan berencana ialah
tindakan perawatan yang dilakukan atas dasar perencanaan sebelumnya sehingga
segala sesuatu berjalan lancar dalam waktu singkat.
(4) Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan ialah
pekerjaan yang dilakukan sebelum fasilitas mengalami kerusakan, jadi
tindakan/pekerjaan perawatan ini semata-mata telah direncanakan sebelumnya.
(5) Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan ialah perbaikan
setelah mesin mengalami kerusakan, karena alat-alat yang di pakai dalam
perbaikan ini telah siap sebelumnya maka kegiatan tersebut termasuk kategori
perawatan.
(6) Overhaul
Overhaul ialah perbaikan besar
dalam rangka mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang tingkat
kerusakannya telah total
BEBERAPA
ISTILAH WAKTU DI DUNIA INDUSTRI
Di industri manufaktur berprinsip
lean process dikenal beberapa istilah waktu diantaranya adalah:
Cycle Time
Takt Time
Processing Time
Kosu
Machine Time
Machine Cycle Time
Value Add Time
Lead Time
Production Lead Time
Order Lead Time
Order-to-Cash Time
Cycle Time: Waktu yang dibutuhkan
seorang operator untuk menyelesaikan 1 siklus pekerjaannya termasuk untuk
melakukan kerja manual dan berjalan.
Terkadang diartikan sebagai waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 unit produk, dalam hal ini ditentukan dari
proses yang paling lama (bottleneck), apakah itu pekerjaan manusia atau mesin.
Takt Time: Istilah “takt” diambil
dari kata Jerman yang berarti “baton”; yaitu tongkat kecil yang dipakai oleh
panglima perang atau oleh pemimpin orkestra, takt merujuk pada pukulan, tempo,
dan regulasi kecepatan irama. Kristianto Jahja dalam alih bahasa buku Gemba
Kaizen mengistilahkan takt time ke dalam Bahasa Indonesia sebagai “pacu kerja”.
Batasan umum takt time adalah:
waktu yang “diinginkan” untuk membuat satu unit keluaran produksi.
Takt time berbeda dengan cycle
time (CT) karena takt time (TT) tidak diukur dengan stopwatch, tetapi harus
dihitung dengan formula sebagai berikut:
Berdasarkan sudut pandang
pelanggan:
Takt time = Waktu operasi yang
tersedia/ Permintaan pelanggan
Misal: 8 jam per hari 4 unit
permintaan harian = TT adalah 2 jam.
Berdasarkan sudut pandang
operasi:
Takt time = Waktu operasi yang
tersedia / Ramalan permintaan
Misal: 8 jam per hari 5,7 unit
ramalan permintaan = TT adalah 1,4 jam.
Angka nominal takt time adalah
variabel awal untuk mendikte desain “arsitektur” keseluruhan operasi
manufaktur. Total waktu operasi dihitung pada saat dasar semua operasi
permesinan berada pada tingkat efisiensi 100% (operational availability = 100%)
selama jam kerja reguler.
Meskipun takt time dihitung
berdasarkan jam kerja reguler, tetapi terkadang
dimasukkan juga jumlah yang melebihi jam kerja reguler (e.g., karena
dipicu oleh adanya downtime, kemampuan lini yang rendah). Takt time seperti ini
disebut actual takt time.
Processing Time: Estimasi waktu
penyelesaian pekerjaan. Processing time diamati dengan alat ukur waktu
(stopwatch) terhadap 1 unit produk yang diproses oleh 1 orang operator.
Processing time = Kerja manual +
Berjalan + Menunggu
Processing time hanya untuk
operator, tidak untuk mesin.
Kosu: Istilah Jepang untuk Jam
Orang Per Unit (JOPU) yang berkaitan dengan jam orang spesifik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan satu unit di satu proses tertentu.
Satuan ini digunakan untuk
mengukur dan menilai produktivitas operator. Penurunan kosu merupakan salah
satu indikator kunci dalam mengukur perbaikan produktivitas di lantai produksi.
Kosu dihitung dengan membagi jam
dari keseluruhan tenaga kerja langsung (directman hours) dengan jumlah output
produksi per jam (output per hour).
Kosu = Directman hours / Output
per hour
Machine Time: Waktu satu mesin
yang sedang mengerjakan satu produk.
Machine time adalah waktu total
mesin yang sedang mengerjakan produk. Operator yang berdiri disekitar mesin
untuk menunggu mesin tidak punya pengaruh pada machine time.
Misal: Jika mesin otomatis berjalan
60 detik, operator bekerja 20 detik, dan waktu menunggu 40 detik, maka machine
time tetap 60 detik.
Machine time adalah konsep umum
yang berkaitan dengan “Lembar Standar Kombinasi Kerja” (Standard Work
Combination Sheet).
Catatan: Machine time berbeda
dengan machine cycle time.
Machine Cycle Time: Waktu
rata-rata antara penyelesaian unit-unit yang keluar dari suatu mesin.
Contoh: Suatu mesin mungkin
mempunyai machine time = 60 detik, tapi jika mesin membuat 6 batch, maka
machine cycle time = 10 detik.
Jika prosesnya adalah intensive
pekerja, perhatikan bahwa machine time bukan termasuk dalam hitungan cycle
time. (Kecuali jika operator berdiri disekitar mesin untuk menunggu
penyelesaian satu siklus, kemudian waktu operator dihitung seperti waktu menunggu).
Jika prosesnya adalah intensive
mesin, bagaimanapun intervensi manusia sangat kecil atau tidak ada. Cycle time
berarti machine cycle time.
Value Add Time: Waktu dari
elemen-elemen kerja yang mentransformasikan secara aktual produk kepada pelanggan
(juga dikenal sebagai Value Creating Time). Yang TIDAK termasuk value add time
adalah waktu elemen-elemen kerja seperti: mengambil, membawa, meletakkan, dan
sebagainya.
Value add time < Cycle time
< Lead time
Non value add time = Cycle time –
Value add time
Lead Time: Waktu rata-rata untuk
mengalirnya satu unit produk di sepanjang proses (dari awal sampai akhir)
termasuk waktu menunggu (waiting time) antara sub-sub proses.
Lead time = Cycle time x Unit WIP
x Jumlah operasi + Delay antara proses (terencana dan takterencana)
Contoh 1: Cycle time 240 detik x
1 unit WIP x 1 operasi + 0 delay = Lead time 4 menit
Contoh 2: Cycle time 240 detik x
50 unit WIP x 2 operasi + 0 delay = Lead time 400 menit
Perhatikan bagaimana jumlah unit
WIP (work-in-process ‘unit setengah jadi’) secara radikal meningkatkan lead
time. Ini adalah salah satu alasan mengapa lean manufacturing menginginkan
ukuran batch yang kecil. Delay di antara proses juga sering menyebabkan
besarnya lead time dan harus terus-menerus dieliminasi karena merupakan
pemborosan (waste).
Dalam prakteknya, istilah “Lead
Time” selalu berarti “Production Lead Time”, tetapi secara teknis, terdapat
beberapa jenis lead time yaitu:
– Production Lead Time
– Order Lead Time
– Order-to-Cash Time
Production Lead Time: Waktu dari
ketika pabrik menerima order sampai ketika produk dikirimkan.
Production lead time = A + B + C
Di mana:
A = Waktu dari isu pesanan
produksi sampai mulai produksi.
B = Waktu mulai fabrikasi sampai
akhir (waktu proses + delay).
C = Waktu melengkapi dari unit
pertama sampai satu lot. Misalnya, jika satu box sudah disiapkan sampai ke
proses berikutnya (jumlah per lot takt time produk).
Ini dapat terjadi pada suatu
sub-proses, atau pada suatu keseluruhan rangkaian sub-proses terkait, sering
disebut juga “Door-to-Door Time” (dikenal juga sebagai “Throughput Time”. Untuk
sub-proses tunggal, Production Lead Time = Process Lead Time)
Order Lead Time: Waktu dari
ketika pelanggan menempatkan order sampai ketika deliveri produk diterima.
Production lead time ditambah
segala hal yang terjadi sebelum penyerahan otoritas kerja dan setelah produk
meninggalkan dock pengiriman.
Di tabel MRP sering kita melihat
baris/kolom lead time, inilah yang dimaksud order lead time.
Order-to-Cash Time: Waktu dari
ketika mendapatkan pesanan pelanggan sampai ketika mendapatkan pembayaran.
Waktu ini mungkin lebih pendek
atau lebih panjang dibandingkan order lead time.
TANYA JAWAB SEPUTAR TENTANG
PERAWATAN
1. Apa yang dimaksud dengan
Maintenance Management ? Jelaskan !
Jawab:
Maintenance management adalah
pengurusan semua kegiatan yang diperlukan untuk memelihara gedung pabrik,
perlengkapan proses, perlengkapan handling, dan peralatan-peralatan lain dalam
kondisi yang memuaskan, selaras dengan standar tertentu yang telah digariskan
oleh pimpinan perusahaan.
2. Apa tujuan dari perawatan
mesin ? Jelaskan !
Jawab:
Tujuan dari perawatan mesin yaitu
:
- Menjaga dan menaikkan daya guna
dari mesin, sambil menurunkan ongkos buruh langsung perunit output yang
diperlukan sekurang-kurangnya untuk dapat dibelikan perlengkapan pemeliharaan
yang dibutuhkan.
- Membantu pimpinan produksi,
yaitu dengan memperkecil waktu pengangguran dari mesin dan perlengkapan
pemeliharaan karena adanya kerusakan.
- Mencegah dan memperbaiki kerusakan
selama operasi dengan menganalisa secara baik fasilitas produksi.
- Pemeriksaan kondisi-kondisi
yang jelek, yang tidak hanya menurunkan ongkos perbaikan, tetapi juga
memelihara efisiensi pengerjaan dari mesin baik kualitas maupun kuantitas.
- Memperkecil biaya pelayanan
terhadap listrik, air, gas, dll dengan jalan pemeliharaan kontinue.
- Spesialisasi dari kerja
pemeliharaan.
- Merencanakan operasi-operasi
dari pemeliharaan.
3. Berikan pembagian dari
perawatan mesin dan berikan contoh !
Jawab:
Perawatan mesin dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Pemeliharaan perbaikan
Pemeliharaan perbaikan meliputi
kegiatan elektris, mekanis, dan lain-lain.
Yang diperlukan untuk membongkar
perlengkapan, mencari dan mengganti part-part yang rusak, memasang kembali perlengkapan
dan kemudian memeriksa kembali agar dapat berfungsi secara normal kembali.
Pemeliharaan perbaikan dapat
dibagi menjadi :
a. Perbaikan minor
Adalah perbaikan yang hanya
memerlukan beberapa menit saja, dan biasanya jumlah kegiatan cukup banyak dan mudah
diramalkan.
b. Perbaikan mayor
Adalah perbaikan yang memerlukan
waktu beberapa hari atau beberapa jam seperti pembongkaran, penggantian part,
pemasangan dan penyetelan perlengkapan.
2. Pemeliharaan pencegahan
Beberapa kegiatan-kegiatan yang
menyangkut inspeksi, penyesuaian pelayanan, penggantian yang bersifat rutin dan
terencana untuk mempertahankan kontuinitas dari operasi.
Pemeliharaan pencegahan dapat
dibagi menjadi tiga kelas aktivitas sbb :
- Inspeksi, mempunyai fungsi sbb
:
Memeriksa secara periodik agar
mesin-mesin dan peralatan dapat beroperasi secara secara efisien
Menentukan peralatan-peralatan
mana yang memerlukan perhatian khusus
Menentukan apakah perbaikan atau
pembongkaran mesin dilakukan di tempat atau harus berpindah
Memeriksa pesanan-pesanan
keperluan bagian pemeliharaan
Mengontrol kualitas pekerjaan dan
orang-orang di bagian pemeliharaan sendiri.
- Pemeliharaan rutin dapat dibagi
menjadi :
Mengencamgkan
Melumasi
- Pelayanan pabrik dapat dibagi
menjadi :
Pengecatan
Menyapu
Perbaikan
4. Apa siasat dari perawatan
mesin?
Jawab:
Sesuai dengan fungsinya maka
siasat dari Departemen Pemeliharaan yaitu :
Memelihara semua fasilitas
produksi dan fasilitas-fasilitas lainnya maka Departemen Pemeliharaan harus
punya perencanaan siasat tertentu yang ada hubungannya dengan pemeliharaan,
agar tujuan diadakannya pemeliharaan itu tercapai. Untuk mencapai tujuan dari
pemeliharaan itu maka top management perlu memperhatikan beberapa siasat
tertentu yaitu :
Menentukan apakah departemen
pemeliharaan merupakan suatu bagian tersendiri atau merupakan bagian dari
departemen produksi.
Menentukan apakah tugas perbaikan
yang diakibatkan karena terjadinya kerusakan berat akan dikontrakkan ke luar
pabrik atau tidak.
Sistem peremajaan mesin-mesin.
Apakah peremajaan akan dilakukan satu persatu setiap terjadi satu mesin yang
sudah tidak dapat berfungsi secara baik atau sejumlah mesin tertentu dalam
periode waktu yang telah direncanakan, atau secara keseluruhan jika tidak
dipandang sudah tidak efisien lagi.
5. Bagaimana menentukan
organisasi maintenance dalam pabrik ? Jelaskan !
Jawab:
Banyak faktor yang menentukan
bentuk dari struktur organisasi pemeliharaan dari masing-masing industri, akan
tetapi yang jelas bahwa dasar penyusunan yang mantap adalah dengan ongkos yang
lebih rendah serta produktivitas yang tinggi. Adapun faktor -faktor yang
menentukan tersebut antara lain :
a. Jenis operasi dari
masing-masing organisasi industri .
b. Kontuinitas operasi.
Telah sama-sama kita ketahui
bahwa keausan bagian-bagian mesin serta perlengkapan akan sangat dipengaruhi
oleh jumlah jam pemakaian mesin serta perlangkapan.
c. Besar pabrik.
Sudah tentu dalam
industri-industri yang sejenispun mungkin berbeda tentang struktur
organisasinya, mengingat banyaknya serta tipe dari mesin-mesin dan perlengkapan
yang dipergunakan.
d. Ruang lingkup dari bagian
pemeliharaan harus sesuai dengan siasat yang telah ditetapkan.
e. Tingkat kecakapan, latihan
serta kepercayaan diri tenaga kerjanya.
7. Apa maksudnya, overmaintaining
dan under maintening !
Jawab:
Pada undermaintening jumlah
anggaran biaya pemeliharaan di bawah jumlah yang diperlukan. Apabila siasat ini
yang dipilih, maka pimpinan akan menanggung resiko terjadinya break down mesin,
yang dapat mengakibatkan kerugian produksi atau kekurangan perlengkapan
handling. Sedangkan pada kebijaksanaan overmaitening yang dipilih yaitu
pemeliharaan secara berlebih-lebihan, maka ongkos total pemeliharaan akan lebih
besar daripada keperluan sebenarnya.
8. Apa fungsi minyak pelumas
(Lubrication Oil) ? Jelaskan !
Jawab :
Fungsi suatu bahan pelumas adalah
untuk memisahkan kedua permukaan antara satu dengan yang lain dan dengan
demikian mengurangi halangan mekanis dan atraksi molekuler.
9. Bagaimana prinsip kerja dari
minyak pelumas pada suatu poros dan bantalan ?
Jawab :
Prinsip kerjanya ialah pada saat
berhenti maka pada A terdapat titik kontak antara poros dan bearing (Gambar.
II-2a). Pada saat proses mulai berputar maka poros itu dapat bergerak sedikit
ke atas (sehingga ada satu clearance) lalu dapat berputar diatas satu lapisan
minyak (Gambar. II-2b). Lapisan ini semakin bertambah tebal dengan pemompaan
minyak yang semakin cepat dan dengan demikian terjadi pemisahan yang jelas
antar permukaan poros dan bearing. Dalam keadaan demikian Gambar. II-2c, maka dikatakan
poros dan bearing berada dalam daerah pelumasan sempurna (perfect, film atau
complete lubrication). Dalam daerah ini tidak terjadi lagi kontak antara logam
dengan logam, yang sering pula dikatakan gesekan hidrodinamis.
10. Bagaimana membedakan minyak
pelumas yang satu dengan yang lain !
Jawab :
Bahan dasar untuk bahan-bahan
pelumas terdiri dari 2 macam yaitu :
• Fixed Oils, berasal dari
tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Pada umumnya fixed oils sudah
terdesak oleh mineral oils karena harganya lebih murah. Fixed oils mempunyai
sifat-sifat pelumasan yang lebih baik, hanya terkadang kurang stabil (chemical)
dan mempunyai tendensi untuk membentuk “CUM”
• Mineral Oils, merupakan
derivat-derivat dari petroleum.
Minyak-minyak mineral terbentuk
dari molekul-molekul besar dengan struktur yang kurang jelas sehingga komposisi
suatu minyak mineral dinyatakan dalam persen (%) konstituennya.
11. Apa maksud minyak pelumas SAE
10 W ?
Jawab :
Suatu minyak pelumas yang
mempunyai indeks viskositas yang rendah, yang untuk memperoleh konsumsi minyak
yang paling ekonomis, hal ini dimaksudkan untuk menghindari beban-beban berat
pada kecepatan rendah dengan mengoper versnelling pada yang lebih rendah.
12. Apa itu kalibrasi ?
Jawab :
Kalibrasi adalah kegiatan secara
periodik yang dilaksanakan untuk menjamin ketelitian dari suatu alat atau
instrumen yang dikatakan bagaimanapun sempurnanya ,apabila telah dipakai ,maka
setelah beberapa waktu perlu diragukan tentang penunjukannya ,terutama
peralatan yang digunakan terus menerus secara intensif.
13. Apa itu re-kalibrasi ?
Jawab :
Re-kalibrasi adalah mengkalibrasi
ulang artimya bahwa peralatan yang berhubungan dengan produksi maupun pemakaian
bahan lebih sering dikalibrasi .Hal ini dimaksudkan untuk lebih menjamin agar
hal yang dihitung berdasarkan penunjukan alat itu dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
14. Apa itu reliability ?
Jawab :
kemungkinan kemampuan suatu alat
( instrumen ) untuk dapat melakukan suatu kerja yang diharapkan pd suatu waktu
tertentu.
15. Apa fungsi dari instrumen ?
Jawab :
Instrumen merupakan suatu alat
penolong ( tools ) yang berfungsi untuk mencapai hasil yang diinginkan .
16. Cara pemeliharaan instrumen ?
Jawab :
Pemeliharaan instrumen dibagi
dalam dua kategori :
a. skedule maintenance (
preventive )
b. break down maintenance
Dalam kategori skedule
maintenance diusahakan memperpanjang usefull life ( masa penggunaan dari alat
walaupun tidak dijamin 100% terhindarnya dari kerusakan .Penentuan ini
sebenarnya tidak dapat dibuat secara umum karena banyak faktor yang harus
dipertimbangkan .Dasar rencana skedule maintenance dapat dibagi dua yaitu :
-pemeliharaan sederhana ( minor
maintenance )
-pemeliharaan besar ( mayor
maintenance )
Yang termasuk dalam pemeliharaan
sederhana ini adalah perbaikan yang dilakukan agar alat-alat tersebut tetap
bekerja baik antara lain :
-memberi minyak pelumas pada
bagian-bagian mekanis
-pembersihan dari debu .
-pengecekan kerja terhadap
drift,battery,zero zetting dll.
Dari data-data minor maintenance
ini dan hasil pencatatan sebenarnya dapat diambil derajat kemungkinan tertentu
terhadap alat tersebut sebelum terjadi break down.
17. Sampai kapan mesin itu perlu
ganti ?
Jawab :
Mesin itu perlu diganti apabila
kita sudah mengetahui berapa besarnya kemungkinan umur tersebut ,agar tidak
gagal 99%.Untuk memudahkan maka terlebih dahulu digambarkan kurva kematian
mesin terhadap waktu ,lalu kemudian distribusi umurnya ,kemudian dibandingkan
antara satu dengan yang lain .Untuk mendapatkan data-data tersebut dapat
diperoleh dari pabrik atau dari pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh
.Penggantian dari mesin dapat diputuskan dengan melihat ongkos pemeliharaan
yang telah dikeluarkan.
18. Apa yang dimaksud dengan
maintenance karyawan ?
Jawab :
Maintenance karyawan adalah
pengurusan suatu tenaga skill ,dimana ahli instrumen harus memiliki
prinsip-prinsip instrumen mekanis dan elektris ,teknik pengukuran ,teknik
pengaturan,start up ,optimalisasi pengetahuan hard-ware instrumentasi
,alat-alat pembantu,dapat menggunakan peralatan reparasi,teknik-teknik trouble
shooting,bahasa inggris pasif yang baik .
CONTOH
KASUS MESIN INJEKSI PLASTIK PADA MOLD (CETAKAN)
PERAWATAN MOLD
Supaya mold awet, harus dibuat
program pemeliharaan. Pemeliharaan rutin membuat umur mold jadi lebih lama, dan
mencegah kerusakan saat produksi, dan akan menghemat waktu, uang, dan ketidak
nyamanan dalam jangka panjang. Jumlah dan frekuensi pemeliharaan ditentukan
oleh beberapa faktor
1, Bahan mold
Bahan mold tidak keras akan
menyebabkan mold cepat aus dalam waktu yang lebih singkat dibanding mold yang
menggunakan baja yang dikeraskan
2. Material plastik
Material plastik yang bersifat
abrasif dapat merusak mold setelah beberapa kali produksi. Demikian juga
material plastik dengan suhu leleh tinggi akan lebih cepat membuat mold rusak.
Suhu yang tinggi akan menyebabkan terjadi deformasi di mold. Beberapa
material plastik mengeluarkan racun yang
bersifat korosif sehingga mold harus selalu dibersihkan
3. Kerumitan mold
Mold dengan mekanisme yang rumit
akan memerlukan perawatan lebih dari mold sederhana yang hanya membuka dab
menutup. Slide, lifter, moving core, sistem hidrolik dan mekanik, hot runner,
sistem ejector yang rumit memerlukan perawatan ekstra
4.Kesalahan dalam proses produksi
Mold dapat cepat rusak karena
- kesalahan operator
- tekanan clamping berlebihan
- tekanan injeksi yang tinggi
- produk yang over
- membuka dan menutup mold secara
tiba2
- tidak ada pelumasan
- ejector yang didorong keluar
lebih dari ketentuan, saat mundur terlalu keras (spring sudah tidak bekerja),
gesekan antara ejector pin dan ejector
sleeve yang dapat menyebabkan aus
Manfaat dari Perawatan mold yang dilakukan secara rutin dapat
mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan dan mengurangi kerusakan mold
yang lebih besar
Produksi yang berjalan dengan
lancar karena mold yang terawat dengan
baik dan penggunaan peralatan yang tepat
1. Jangan menggunakan peralatan
kerja yang dapat merusak mold seperti obeng, palu, pisau. (disarankan menggunakan peralatan yang
lunak seperti palu karet, tang terbuat dari plastik, tembaga, atau kuningan
untuk menghindari kerusakan cetakan)
2. Gunakan air bersih atau air
yang di treatment untuk air pendingin. Bersihkan mold dari air dengan cara di
semprot angin ketika mold di turunkan dari mesin termasuk sisa air di lubang
cooling
3. Hindari tekanan klem yang
berlebihan, tekanan injeksi yang tinggi, dan produk yang over. Jangan membuka
dan menutup mold dengan tekanan yang tiba2
4. Lumasi komponen yang perlu
5. Berhati-hati saat menutup mold
untuk mencegah pecahnya mold
6. Pastikan kebersihan area kerja
dan penyimpanan mold agar terhindar dari
kontaminasi
Rekomendasi 4 tingkat siklus
perawatan / pemeliharaan:
1. Pencegahan
Setiap hari dan setiap kali
cetakan turun dari mesin maupun kembali ke produksi
2. Pengecekan
Setiap 20.000 shots (atau setiap
10 hari produksi)
3. Pemeliharaan
Setiap 100.000 shots (atau setiap
10 kali produksi)
4. Pemeliharaan besar
Setiap 250.000 shots (atau
setengah dari perkiraan umur mold)
Pencegahan (Preventive maintenance
mold)
1. Pencegahan
Adalah tindakan Preventive
Maintenance yang paling simple sangat membantu meningkatkan umur Mold
1. Bersihkan PL, core, dan cavity dengan hati2,
pakai mold cleaner dan lap yang lembut serta bersih untuk menghilangkan kotoran
yang timbul dari sisa gas yang muncul, gemuk, dan resin lainnya yang ada
dipermukaan mold. Butuh perhatian khusus untuk Parting Line supaya tidak ada
rongga yang bisa menyebabkan produk flashing.Proses pengecekan dan pembersihan
ini hanya membutuhkan waktu tidak lebih
dari 10 menit
2. Setiap kali mold turun dari mesin, lakukan
prosedur ini serta prosedur lain yang dibutuhkan
3. Sebelum mold turun dari mesin,
mold harus dikembalikan pada suhu kamar supaya tidak terbentuk kondensasi dan
menyebabkan mold menjadi karat.
4. Semua saluran colling harus
dikeringkan dan ditiup angin supaya bebas dari sisa air untuk menghindari
terjadinya karat akibat genangan air di dalam cooling. Penting diperhatikan
adalah bahwa tidak ada air yang terjebak di dalam saluran colling di mold.
5. Ejektor dimajukan ke depan,
lalu semprot dengan preventive mold pada semua permukaan mold serta ejector
(contohnya menggunakan WD-40 atau rust protection). Mundurkan kembali ejector
dan tutup mold.
6. Periksa semua baut dan insert
dalam kondisi kencang
7. Simpan shot terakhir sebagai
contoh produk yang di acc
Ketika mold di ambil dari tempat
penyimpanan dan siap untuk diproduksi , buka mold dan sekali lagi
bersihkan PL , core, dan cavity dengan mold cleaner dan lap bersih untuk
menghilangkan jamur dan debu. Sekaligus untuk memberi gemuk pada guide pin,
ejector pin dan slider2
PERHATIAN
Mold dengan permukaan yang sangat
mengkilap tidak boleh di lap dengan handuk/kain kasar . sebaiknya semprot
dengan mold cleaning sampai bersih, , kemudian lap dengan tisu atau lap lembut.
Berhati-hatilah dengan mold yang dipoles mengkilap, debu atau kotoran pada
jari-jari kita berpotensi merusak permukaan mold
Kesimpulan
Time
cycle tergantung
dari jenis dan pola mold yang dipakai
Life
time berkisar
500000 kali pemakaian
Aging tidak ada penggantian harus
total
Rujukan dan Sumber:
BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI BAHAN
ALAM
LEMBAGA
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Eriskusnadi.wodpress.com
myplasticinjectionmolind.blogspot.com
Gaspersz, V. (2005). Production
planning and inventory control berdasarkan pendekatan sistem ter integrasi MRP II dan JIT menuju manufakturing
21 (5thed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusnadi, E. (2009). Analisis
produktivitas terhadap penyeimbangan lintasan. Unpublished undergraduate
thesis, Program Studi Teknik Industri, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Systems2win. (n.d.). Time
definitions for lean process improvement. Retrieved May 16, 2008, from
http://systems2win.com
TERIMAKASIH
KEPADA SUMBER YANG TERTERA DIATAS
TUGAS
SOFTSKILL DIBUAT SEBAGAIMANA SALAH SATU SYARAT MATAKULIAH PERAWATAN MESIN
SUMBER-SUMBER
TERKAIT DICANTUMKAN
BILA
MANA ADA KRITIK DAN SARAN SILAHKAN KIRIM KE E-MAIL
SELAMAT
MEMBACA
TERIMAKASIH
TELAH BERKUNJUNG
Point
Dan Kata Kunci:
-
Life Time
-
Time cycle
-
Aging
-
Contoh kasus
SEMOGA
ARTIKEL INI BERMANFAAT BAGI BANYAK ORANG
HORMAT
SAYA RIYAN YAW
No comments:
Post a Comment